Kamis, 16 Oktober 2014

MENGAPA DILaRANG MENCELA SETAN

Dibawah ini merupakan jawabannya, sbb.....
shytanDiriwayatkan dari Abu Malih dari seorang laki-laki, ia berkata, “Ketika aku dibonceng Nabi saw. tiba-tiba unta beliau tergelincir. Serta-merta aku katakan, ‘Celakalah syaitan.’ Lalu beliau bersabda, ‘Jangan kamu katakan, ‘celakalah syaitan,’ sebab jika kamu katakan seperti itu maka syaitan akan membesar sebesar rumah dan berkata, ‘Demi kekuatanku,’ Akan tetapi ucapakanlah ‘Bismillah,’ sebab jika kamu ucapkan lafadz tersebut syaitan akan mengecil hingga sekecil lalat’,” (Shahih, HR Abu Dawud [4982]).

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, dari Nabi saw. beliau bersabda, “Janganlah kalian mencela syaitan tetapi berlindunglah kepada Allah dari kejahatannya,” (Silsilah Ahadaits ash-Shahihah [2422]).

Keterangan :
Yang dimaksud dengan "maka syaitan akan membesar sebesar rumah
" ada dua maksud   :
Pertama  jawaban secara ilmiah , sebagaimana kata dalam suatu penjalasan ulama :

وقوله (يغتبط) هي المرادة ؛ لأن المعنى لا تجعلوا الشيطان يفرح ويتعاظم
"Janganlah kalian memebuat syetan itu bergembira(karena sebab cacian itu) dan meresa besar.

Kedua jawaban secara zahir makna hadits tersebut , artinya memang mereka bangsa jin & setan bisa berbentuk kecil dan besar ,karena memang jin atau setan diberi kekuasan untuk merubah berbagai bentuk menurut pendapat yang shahih,sebuah hadits berbunyi seperti ini :

Rasulullah s.a.w. bersabda :
 لَا تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولُ بِقُوَّتِي وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ "Jangan kamu katakan "celaka Syaitan", sebab jika kamu katakan itu badan syaitan akan semakin membesar sehingga sebesar rumah seraya berkata, ‘dengan kekuatanku (aku menggelincirkan dia.’ Tetapi katakanlah, ‘Dengan menyebut nama Allah’ (Bismillah). Bila kamu berkata demikian, maka badan syaitan akan mengecil hingga sekecil lalat." (HR. Ahmad, Abu Dawud, al-Nasai, al-Thabrani, al-Baihaqi, dan al-Hakim. 

Walloh'alam

Penulis : Admin Al-faqir

Pracoba