Yang mengerti bahasa arab dengan baik pasti akan tertawa geli & terheran- heran kelakuan ulama sezuhud ini kok kayak begini dan bisa - bisanya melakukan hal ini, diluar jangkauan ha ha ha
Label
- AQIDAH (1)
- HAKIKAT (15)
- HIKMAH (8)
- HUKUM (5)
- KESALAHFAHAMAN (1)
- KISAH (2)
- KISAH NYATA (2)
- KO BISA? (1)
- LELUCON (3)
- MOTIV (2)
- PERUMPAMAAN (2)
- SYARIAT ISLAM (1)
- Tulisan Saya (1)
- UNIK (1)
Rabu, 30 Maret 2016
Sabtu, 26 Maret 2016
BERSAMA BUKAN BERARTI SEDERAJAT ; Penafsiran "Bersama "Para Nabi
Kalau sekedar berdagang mah ,alhamdulilla saya juga berdagang pak , walaupun tidak sesukses Bpk ,disamping saya belajar & menghafal Quran dan ilmu agama , yang penting dalam berdagang tu ada 2 hal :
1.Jujur , 2 . Dipercaya amanah ,tidak disyaratkan harus kaya , ini haditsnya sbb : Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
التاجر الصدوق الأمين مع النبيين والصديقين والشهداء
“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.”(HR. Tirmidzi,
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
(إن التجار يبعثون يوم القيامة فجارا إلا من اتقى الله وبر وصدق)
“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi, Imam Abi Hanifah juga sama salah seorang dari sekian banyak ulama yang berdagang PERTANYAANNYA sekarang apakah kita sudah jujur dan amanah?? , ini yang jarang ,yang banyak tu yang merasa jujur dan amanah , dan yang memperoleh keduanya.
Selanjutnya.....
Pernyataan "bersama-sama" dalam hadits diatas, bukan berarti sederajat, mln zakaria menjelaskan hal ini dalam kitab fadhoil amalnya,
saya mengatakan kalau seandainya "bersama'' diartikan "sederajat" maka apa artinya surga para Nabi , solah-olah Alloh itu tidak adil. Wallohu'alam
AMAL SEDIKIT BERBOBOT DAPAT MENGHANTAR KE SURGA
Pada suatu hari ketika nabi bersama-sama dengan para sahabat, Nabi duduk dan mengatakan : sayatlu alaikumul aan rajulun min ahlil jannah (akan muncul di antara kalian ini orang calon penghuni surga) dan para sahabat menunggu, ternyata orang yang sama hingga tiga kali. Sehingga ada sahabat yang ingin menyaksikan sendiri amalan apa yang dilakukan orang ini sehingga dia disebut Rasulullah sebagai penghuni surga. Kemudian dia datang ke rumah orang itu hingga menginap beberapa hari untuk menyelidiki dan memperhatikan semua yang dilakukan orang itu bagaimana ibadahnya, bagaimana amalannya, bagaimana kehidupan pribadinya, bagaimana muamalahnya dia dengan orang lain, itu semua diperhatikan, tetapi semua tidak ada yang istimewa. Malam harinya juga tidak ada yang istimewa, jadi semua biasa-biasa saja. Akhirnya di hari yang ketiga sahabat ini mengatakan : aku heran dengan kamu, kenapa Rasul mengatakan kamu ahli surga, apa amalanmu yang istimewa? orang ini mengatakan : aku tidak punya amalan apapun yang istimewa ya seperti yang engkau saksikan ini. Tetapi sahabat ini masih penasaran sehingga terus menyelidik. Kemudian sambil berlalu seseorang itu nyeletuk, saya tidak tahu, mungkin amalan saya yang dianggap baik itu saya merasa bahagia ketika saudara saya bahagia, saya ridho ketika orang lain bahagia. Kemudian sahabat itu mengatakan : sikap ini yang sulit, itu yang menyebabkan kamu dikatakan calon penghuni surga. Karena memang sulit ketika orang lain bahagia kemudian kita ikut bahagia.
Selasa, 22 September 2015
TALFIQ
Bismillah....
TALFIQ
Ada orang bertanya : “Pak ustadz mau nanya,,, dalam kehidupan sehari2 apa kita harus memakai satu madzhab saja?? Atau bisa memakai madzhab yg lain?? ”
Jawab :
Pertanyaan ini sebenarnya merujuk suatu permaslahan yang disebut dengan istilah Talfiq menurut para ahli ilmu atau ulama,pandangan saya silahkan saja melakukan talfiq dalam ibada dengan syarat kita sudah faham betul tentang faqih , berikut hukum hukumnya dan perbedaan pendapat diantara para ulama mazhab, silahkan perhatikan 3 hal dibawah ini :
Pertama :
”Talfiq menurut bahasa itu berarti menyesuaikan beberapa hal dalam mengamalkan ajaran agama dengan mengikuti secara taqlid tata cara berbagai madzhab, sehingga dalam satu amalan terdapat pendapat dari berbagai madzhab dengan kata lain modifikasi ibadah”
Kedua :
Pernyataan Imam Al-Ghozali : bahwa talfiq tidak boleh didasarkan pada keinginan mengambil yang termudah dengan dorongan hawa nafsu, dan hanya boleh apabila disebabkan oleh adanya udzur atau situasi yang menghendakinya.
Ketiga :
Pernyataan para ulama mengenai talfiq ,sbb :
Namun demikian ulama’ fiqh juga mengemukakan beberapa ketentuan berkenaan dengan dibolehkannya memilih pendapat yang termudah dalam mengamalkan suatu ajaran agama.
Dari tiga hal ini terangalah bagi kita bahwa talfiq itu bisa dilakukan jika kita sudah mempunyai pengetahuan yang cukup ,jika tidak maka akan terjatuh dalam dosa dan kesalahan , wallohu’alam
Admin
Minggu, 09 Agustus 2015
PENJAELASAN TENTANG MEMBERI LEBIH KEPADA YANG DIHUTANG
Minggu, 19 April 2015
Penjelasan ayat..... وما آتاكم الرسول فخذوه
Bismillah....
AllohTa'ala berfirman :
Penjelasan ayat ini :
Dalam Tafsir Qurtubiy disebutkan sebagai berikut :
1.Ibnu Juraij : beliau adalah ‘Abdul Malik bin ‘Abdul ‘Aziiz bin Juraij, Abu Khaalid atau Abul Waliid Al-Qurasyiy Al-Makkiy Al-Umawiy, Al-Imaam Ats-Tsiqah Al-‘Allaamah Al-Haafizh, banyak melakukan tadliis dan irsaal. Faqih negeri Hijaaz. Berasal dari negeri Ruum (Romawi). Maula keluarga Khaalid bin Usaid Al-Umawiy.
قال عبد الله بن أحمد بن حنبل: قلت لأبي: من أول من صنف الكتب ؟ قال: ابن جريج، وابن أبي عروبة
‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal berkata, aku bertanya kepada ayahku, siapakah yang pertama kali menulis kitab? Imam Ahmad menjawab, “Ibnu Juraij dan Ibnu Abi ‘Aruubah
قال أحمد بن حنبل، عن عبد الرزاق: ما رأيت أحدا أحسن صلاة من ابن جريج
2.Al_Mawardi: beliau adalah al-Mawardi pengarang kitab Al Ahkaam Al Shultoniyah, seorang besar dalam mazhab syafi'e. Dalam artikel singkat ini "my diary" akan memberikan sorotan dan sedikit pandangan tentang biografi al-mawardi atau sejarah perjalanan hidup syaikh Al-Mawardi.
Ulama penganut mazhab Syafi’i ini nama lengkapnya adalah Abu al Hasan Ali bin Habib al Mawardi. Lahir di kota pusat peradaban Islam klasik, Basrah (Baghdad) pada 386 H/975 M, Al Mawardi menerima pendidikan pertamanya di kota kelahirannya. Ia belajar ilmu hukum dari Abul Qasim Abdul Wahid as Saimari, seorang ahli hukum mazhab Syafi’i yang terkenal.
Kemudian, pindah ke Baghdad melanjutkan pelajaran hukum, tata bahasa, dan kesusastraan dari Abdullah al Bafi dan Syaikh Abdul Hamid al Isfraini. Dalam waktu singkat ia telah menguasai dengan baik ilmu-ilmu agama, seperti hadis dan fiqh, juga politik, filsafat, etika dan sastra.
3.Kata Faf'alhu yang berarti kerjakanlah atau amalkanlah itu juga bisa diartiakan dengan kata "Aqbilhu terimalah !! senada dengan kata "khudz" ambillah , dari pengertian ini paling tidak kita mengakui kebenaran apa yang berasal dari beliau shallallou'alaihi wasallam , walaupun kita belum bisa beramal dengannya.
4.Kita harus meyakini seyakin yakinnya bahwa semua yang berasal dari Rasululloh shallallohu'alaihi wasallam itu mengandung wahyu yang mengandung pendidikan dan hikmah yang banyak sekali bagi ummat ini ,baik itu ucapan ucapan beliau atau garak gerik beliau atau cita cita dan selera beliau , dalam surat An-Najem telah dinyatatkan bahwa Rasululloh shallallou'alaihi wasallam tidak bicara atas dasar nafsunya tapi wahyu dari Robbul'alamin , Pencipta kebaikan , keburukan dan mengetahwi hakikat keduanya , shallallou'alaihi wasallam sebagai utusanNya seolah - olah sebagi kariyawanNya yang membawa pesan pesan dari atasannya untuk perbaikan perbaikan bagi ummat ini , jika kita sudah memahami ini maka kita dapat ambil kesimpulan bahwa "Pencipta alam termasuk manusia yaitu AllohTa'ala Dialah yang paling tahu dan berhak untuk perbaikan ciptaan ciptaanya dan memang bagitulah sepantasanya , tidak patut bagi kita yang bodoh ini campur tangan di dalamnya, kita hanya mengelolah saja apa yang berasal dariNya melalui RasulNya"
Kita harus menerima semuanya baik masuk diakal ataupun tidak masuk akal.... kalau boleh saya katakan seperti ini :"Jangan sampai logika menunggangi wahyu , yang wajib adalah sebaliknya yaitu wahyu menunggangi logika " , masalah ini banyak contonya saya tidak mungkin menyebutkan satu persatu disini , tapi saya akan menyebutkan 1 contoh , misalnya :
" beberapa orang tidak setuju dengan pemberlakun poligami sabab menurut akal sehat merugikan kaum hawa , sampai sampai meraka yang tidak setuju berkata " Seandainya istri yang berpoliandry,gmana perasaan anda sbg suaminya ya??? " , maka saya menjawab :
"Sandainya poliandri itu halal menurut hukum agama , maka sy akan tunduk dg hukumnya , seandainya menyuguhkan istri ke tamu-tamu saya itu di anjurkan oleh agama maka saya akan lakukukan dg senang hati ataupun benci.... "
Disini saya mengapa memunculkan masalah poligami bukanlah karena saya suka poligami tetapi judul diatas muncul gara gara kasus ini .
wallohu'lam
Penulis : Ibnu sholih Ahmad hikam
Sumber :
1.http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?flag=1&bk_no=48&surano=59&ayano=7
a.http://tonyoke.wordpress.com
b.http://almudirarizqi.blogspot.com/2013/02/profil-al-mawarditokoh-ulama.html
Senin, 16 Maret 2015
6 Tips Menyayangi Istri
Saran saya supaya anda bisa memeluk istri anda dengan ikhlas dan rasa sayang yang amat sangat cobalah lakukan 5 hal dibawah ini :
1.Lihatlah istrimu bahwa ia adalah salah satu hamba Alloh yang bakal ditanya mengenai dirimu
2.Lihatlah semua kebaikannya
3.Memaklumi kekurangan & kesalahannya sebagaimana kamu memaklumi kedua hal itu pada diri kamu
4.Rasakanlah bahwa mungkin kamu atau dia tidak lama lagi tinggal didunia , rasakanlah seolah -olah antara kamu dan dia seperti tinggal 1 hari lagi
5.Perhtikanlah anak anaknya
6.Rasakanlah "sebagaimana kamu senang disayang orang , maka sayangilah dengan mengharap ridho Alloh & pahala diakhirat
Pengalaman pribadi :) :)
Admin