Ketidakwarasa adalah meninggalkan sesuat yg jelas demi yg tidak jelas , saya rasa semua sepakat atas pernyataan ini😎😎
Label
- AQIDAH (1)
- HAKIKAT (15)
- HIKMAH (8)
- HUKUM (5)
- KESALAHFAHAMAN (1)
- KISAH (2)
- KISAH NYATA (2)
- KO BISA? (1)
- LELUCON (3)
- MOTIV (2)
- PERUMPAMAAN (2)
- SYARIAT ISLAM (1)
- Tulisan Saya (1)
- UNIK (1)
Rabu, 06 April 2016
Rabu, 30 Maret 2016
Sang Zahid Yang Bikin Geleng-geleng Kepala
Yang mengerti bahasa arab dengan baik pasti akan tertawa geli & terheran- heran kelakuan ulama sezuhud ini kok kayak begini dan bisa - bisanya melakukan hal ini, diluar jangkauan ha ha ha
Sabtu, 26 Maret 2016
BERSAMA BUKAN BERARTI SEDERAJAT ; Penafsiran "Bersama "Para Nabi
Kalau sekedar berdagang mah ,alhamdulilla saya juga berdagang pak , walaupun tidak sesukses Bpk ,disamping saya belajar & menghafal Quran dan ilmu agama , yang penting dalam berdagang tu ada 2 hal :
1.Jujur , 2 . Dipercaya amanah ,tidak disyaratkan harus kaya , ini haditsnya sbb : Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
التاجر الصدوق الأمين مع النبيين والصديقين والشهداء
“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.”(HR. Tirmidzi,
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
(إن التجار يبعثون يوم القيامة فجارا إلا من اتقى الله وبر وصدق)
“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi, Imam Abi Hanifah juga sama salah seorang dari sekian banyak ulama yang berdagang PERTANYAANNYA sekarang apakah kita sudah jujur dan amanah?? , ini yang jarang ,yang banyak tu yang merasa jujur dan amanah , dan yang memperoleh keduanya.
Selanjutnya.....
Pernyataan "bersama-sama" dalam hadits diatas, bukan berarti sederajat, mln zakaria menjelaskan hal ini dalam kitab fadhoil amalnya,
saya mengatakan kalau seandainya "bersama'' diartikan "sederajat" maka apa artinya surga para Nabi , solah-olah Alloh itu tidak adil. Wallohu'alam
AMAL SEDIKIT BERBOBOT DAPAT MENGHANTAR KE SURGA
Pada suatu hari ketika nabi bersama-sama dengan para sahabat, Nabi duduk dan mengatakan : sayatlu alaikumul aan rajulun min ahlil jannah (akan muncul di antara kalian ini orang calon penghuni surga) dan para sahabat menunggu, ternyata orang yang sama hingga tiga kali. Sehingga ada sahabat yang ingin menyaksikan sendiri amalan apa yang dilakukan orang ini sehingga dia disebut Rasulullah sebagai penghuni surga. Kemudian dia datang ke rumah orang itu hingga menginap beberapa hari untuk menyelidiki dan memperhatikan semua yang dilakukan orang itu bagaimana ibadahnya, bagaimana amalannya, bagaimana kehidupan pribadinya, bagaimana muamalahnya dia dengan orang lain, itu semua diperhatikan, tetapi semua tidak ada yang istimewa. Malam harinya juga tidak ada yang istimewa, jadi semua biasa-biasa saja. Akhirnya di hari yang ketiga sahabat ini mengatakan : aku heran dengan kamu, kenapa Rasul mengatakan kamu ahli surga, apa amalanmu yang istimewa? orang ini mengatakan : aku tidak punya amalan apapun yang istimewa ya seperti yang engkau saksikan ini. Tetapi sahabat ini masih penasaran sehingga terus menyelidik. Kemudian sambil berlalu seseorang itu nyeletuk, saya tidak tahu, mungkin amalan saya yang dianggap baik itu saya merasa bahagia ketika saudara saya bahagia, saya ridho ketika orang lain bahagia. Kemudian sahabat itu mengatakan : sikap ini yang sulit, itu yang menyebabkan kamu dikatakan calon penghuni surga. Karena memang sulit ketika orang lain bahagia kemudian kita ikut bahagia.
Selasa, 22 September 2015
TALFIQ
Bismillah....
TALFIQ
Ada orang bertanya : “Pak ustadz mau nanya,,, dalam kehidupan sehari2 apa kita harus memakai satu madzhab saja?? Atau bisa memakai madzhab yg lain?? ”
Jawab :
Pertanyaan ini sebenarnya merujuk suatu permaslahan yang disebut dengan istilah Talfiq menurut para ahli ilmu atau ulama,pandangan saya silahkan saja melakukan talfiq dalam ibada dengan syarat kita sudah faham betul tentang faqih , berikut hukum hukumnya dan perbedaan pendapat diantara para ulama mazhab, silahkan perhatikan 3 hal dibawah ini :
Pertama :
”Talfiq menurut bahasa itu berarti menyesuaikan beberapa hal dalam mengamalkan ajaran agama dengan mengikuti secara taqlid tata cara berbagai madzhab, sehingga dalam satu amalan terdapat pendapat dari berbagai madzhab dengan kata lain modifikasi ibadah”
Kedua :
Pernyataan Imam Al-Ghozali : bahwa talfiq tidak boleh didasarkan pada keinginan mengambil yang termudah dengan dorongan hawa nafsu, dan hanya boleh apabila disebabkan oleh adanya udzur atau situasi yang menghendakinya.
Ketiga :
Pernyataan para ulama mengenai talfiq ,sbb :
Namun demikian ulama’ fiqh juga mengemukakan beberapa ketentuan berkenaan dengan dibolehkannya memilih pendapat yang termudah dalam mengamalkan suatu ajaran agama.
Dari tiga hal ini terangalah bagi kita bahwa talfiq itu bisa dilakukan jika kita sudah mempunyai pengetahuan yang cukup ,jika tidak maka akan terjatuh dalam dosa dan kesalahan , wallohu’alam
Admin